MEMBERI

Dulu, saya bukanlah orang yang gampang memberi. Prinsip saya yang salah waktu itu adalah jika seseorang masih saya anggap sanggup bekerja, saya tidak akan memberi apapun padanya. Kalaupun sampai akhirnya saya memberi, tidak akan sepenuh hati.

Tapi prinsip itu berbeda ketika saya bertemu dengan orang miskin, anak jalanan. Berapapun yang ada pada saya, dapat saya berikan pada mereka semua karena kasihan.
Tapi Tuhan baik, sangat baik. Ia tahu prinsip hidup saya itu sangat - sangat salah. Mulailah Bapa mengirimkan kepada saya, orang-orang yang luar biasa, yang mempunyai karunia memberi yang luar biasa.

Saya mulai mempelajari hidup mereka. Mulai melihat cara Tuhan bekerja dalam hidup mereka. Seorang sahabat, saudara yang sangat saya sayangi, mempunyai karunia memberi yang luar biasa. Ia seorang pengusaha, mempunyai uang yang banyak. Tapi bukan karena banyak uangnya, dia dapat memberi tapi saya melihat Bapa memang mengaruniakan dia karunia memberi yang luar biasa. Juga karunia pelayanan dan belas kasihan. Seorang yang kaya tapi sangat rendah hati dan penolong.

Bapa juga mengirimkan beberapa sahabat, yang menyenangkan, yang baik hati, yang siap menolong, dan juga mempunyai karunia memberi yang luar biasa. Untuk apa semuanya itu ? Untuk mengajarkan kepada saya, bahwa memberi itu indah. Kalau semakin banyak kita memberi, semakin banyak juga kita diberkati.

Saya melihat hal itu dalam hidup sahabat-sahabat saya itu. Makin banyak mereka memberi, hidup mereka tidak pernah sekalipun kekurangan. Melimpah. Saya juga kenal beberapa orang yang sangat perhitungan di dalam keuangan mereka. Setiap rupiah dalam hidup mereka, selalu diatur. Tapi saya melihat, hidup mereka hanya seperti itu-itu saja. Tidak pernah melimpah-limpah.

Sudah sejak dari saya dipulihkan (cara Tuhan memulihkan seseorang itu sangat indah), saya dan sahabat-sahabat saya selalu saling berlomba untuk memberi.Tidak ada perhitungan sama sekali. Dan persahabatan seperti itu sangat indah.

Pernah, uang saya tinggal sedikit. Akhir bulan masih lama. Walau semua sahabat-sahabat saya adalah orang-orang kaya, saya tidak mau hanya menerima saja. Ketika pergi makan bersama, saya juga berlomba membayar makanan mereka. Mereka sama sekali tidak tahu kalau uang saya tinggal sedikit. Hahaha.... sungguh sukacita memberi pada mereka. Dan yang luar biasa.... saya tidak pernah kekurangan. Ada-ada saja berkat dari Tuhan. Dan saya terus berkomitmen untuk terus memberi bagi pekerjaanNya. Dan saya dapat merasakan sukacita ketika memberi. Sungguh indah. Sangat indah.
Mengingatkan saya pada Amsal 11: 24 - Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
Bapa telah memberi pada kita secara cuma-cuma, adalah wajib dari kita juga memberi kepada orang lain. Apapun yang kita miliki saat ini adalah titipan Bapa. Kita hanya pengelola saja. Biarkan harta benda yang Allah percayakan kepada kita, kita pakai untuk mengembangkan KerajaanNya, tentu dengan hikmat daripadaNya.

God bless....

(Dea feline)

Klik Disini untuk melihat artikel

KISAH YANG MEMBERKATI