Waktu merupakan salah satu faktor penentu dalam meraih apa yang kita dambakan. Tidak ada sesuatu yang kita dapatkan di dunia ini tanpa melewati waktu. Entahkah sesuatu yang kita dapatkan itu telah melalui waktu yang singkat atau waktu yang panjang. “Salah satu dari sekian topik yang menarik dan bahkan terkadang membuat orang frustasi adalah kata waktu. Masing-masing kita memiliki jumlah waktu yang sama. Apakah kita orang miskin atau terkarya di dunia, yang bekerja atau pengangguran, tua atau muda, sudah menikah atau masih bujangan, masing-masing memiliki sejumlah waktu yang sama. Jika demikian apakah sebenarnya waktu itu ? Ada
yang mendefinisikan waktu adalah lamanya suatu masa dimana didalamnya terjadi berbagai hal. Apakah kita terjaga atau tertidur, sadar atau tidak sadar, memanfatkan atau menyia-nyiakannya. Waktu adalah suatu masa, suatu periode yang dapat diukur dimana di dalamnya terjadi berbagai perkara. Begitu pentingnya waktu atau berarti karena tidak mungkin didapat untuk kedua kalinya. Kita tidak dapat mengulangi atau menghidupkan waktu yang telah berlalu. Dalam kenyataan waktu berjalan seiring dengan kita setiap hari, walaupun waktu seakan nampak abadi. Dan meskipun hal ini benar, waktu tetaplah merupakan sesuatu yang relative.” (Charles. R Swindoll).
yang mendefinisikan waktu adalah lamanya suatu masa dimana didalamnya terjadi berbagai hal. Apakah kita terjaga atau tertidur, sadar atau tidak sadar, memanfatkan atau menyia-nyiakannya. Waktu adalah suatu masa, suatu periode yang dapat diukur dimana di dalamnya terjadi berbagai perkara. Begitu pentingnya waktu atau berarti karena tidak mungkin didapat untuk kedua kalinya. Kita tidak dapat mengulangi atau menghidupkan waktu yang telah berlalu. Dalam kenyataan waktu berjalan seiring dengan kita setiap hari, walaupun waktu seakan nampak abadi. Dan meskipun hal ini benar, waktu tetaplah merupakan sesuatu yang relative.” (Charles. R Swindoll).
Pernyataan Salomo (Pengkhotbah 3) “untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya. Jika kita hubungkan dengan kata cinta, maka ada waktu untuk mencintai dan ada waktu tidak dapat bercinta. C.R Swindoll kembali berkata “bahwa kita berasal dari sebuah generasi yang selalu bicara tentang cinta, cinta, cinta, sampai sebagian besar dari kita hampir menjadi muak mendengar kata itu. Nampaknya kita sudah jatuh cinta kepada cinta.” Jadi berarti tidak salah jika kita kembali membicarakan cinta dalam kaitannya dengan waktu. Setiap orang ingin memiliki atau menikmati indahnya yang namanya cinta, dan setiap orang berhak untuk menikmati yang namanya cinta itu, dan pasti punya kerinduan agar bisa mempertahankan keutuhan cintanya, sehingga ada yang berkata bahwa waktu bisa menjadi penguji cinta sejati. Benarkah demikian ? Simaklah kisah cinta berikut ini:
Si “A’” pernah menikmati suatu waktu dimana “A” bisa merasakan indahnya cinta itu ketika “A” mencintai seseorang dan orang itupun sangat mencintai “A”. Waktu itu adalah waktu yang tak terlupakan dengan kenangan-kenangan cinta “A” & “N” sehingga sehari rasanya sejam karena asyik menikmati indahnya waktu bersama orang yang dicintai. Namun ternyata waktu terus berjalan, seiring dengan datangnya sang waktu dimana “A” & “N” harus berpisah untuk sementara waktu karena “N” harus pergi untuk urusan tugas pekerjaan. Semua orang pernah merasakan bagaimana rasanya ketika berada pada suatu waktu harus berpisah dengan orang yang dicintai. Waktu itu juga merupakan kenangan yang tak terlupakan disaat harus merelakan yang disayangi untuk pergi. Sebelum pergi “N” berjanji untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab agar bisa berhasil untuk masa depan yang lebih baik dan bisa kembali untuk membuktikan cintanya dan mengabadikan cinta mereka melalui pernikahan. Dan saat itu juga “A” berjanji untuk setia menanti sang kekasih sampai kembali nanti. Setelah “N” pergi “A” juga kembali ke tempat tinggalnya. Satu bulan kemudian “A” menerima surat dari “N”. Dengan hati berdebar-debar dan penuh tanda Tanya “A” membuka surat itu dan mulai membacanya dengan menikmati setiap kata demi kata isi surat itu. “A” kemudian membalas surat itu dengan menuangkan semua kerinduan dalam surat balasan itu. Waktu untuk berkirim surat berjalan hanya kurang lebih satu tahun, setelah itu “A” tidak pernah lagi menerima atau menulis surat . “A” kecewa karena suratnya yang terakhir tidak pernah mendapatkan balasan. Hari berganti hari, bulan dan tahun terus berganti dan waktu-waktu yang indah yang dinantikan tak kunjung tiba, membuat “A”sadar ia telah kehilangan orang yang dicintainya. Ternyata ada waktu yang bisa mempertemukan kita dengan cinta dan ada waktu yang bisa memisahkan jalinan cinta kita. Kekecewaan inilah yang membuat “A” menerima cinta orang lain dan berusaha mencintai orang lain lagi.
Ternyata waktu bisa menguji ketahanan cinta kita. Waktu bisa menguji seberapa besar cinta kita terhadap orang yang kita cintai. Sehingga tidak heran jika kita mendengar ada yang sudah sekian lama menjalin hubungan (berpacaran), tapi akhirnya kandas atau putus di tengah jalan karena tidak bisa memanfaatkan waktu itu dan oleh karena memang salah menggunakan waktu itu sendiri.
Adanya pengalaman kenyataan seperti ini harusnya membuat kita sadar bahwa ternyata waktu yang ada sekarang ini adalah waktu yang diberikan kepada kita untuk dinikmati dan merupakan kesempatan bagi kita untuk belajar peka terhadap waktu yang kita sedang jalani saat ini. Jadi, seharusnya kita tidak boleh menyalahkan waktu, karena bukan waktu yang menjadi penyebab semuanya, tapi kitalah yang tidak tahu memanfaatkan waktu itu dengan baik. Kita selalu salah menggunakan waktu itu sehingga membuat kita mengalami saat-saat yang menyedihkan terjadi dalam kehidupan kita. Contoh bagi kita dalam penyalahgunaan waktu misalnya, waktu yang seharusnya kita gunakan untuk menunggu sang kekasih yang pergi hanya untuk sementara waktu, tapi kita gunakan untuk pacaran dengan orang lain dengan alasan “hanya iseng-iseng, atau “hanya mengisi kekosongan”, dan pada akhirnya terperangkap dengan jerat yang dipasang sendiri.
Sobat, janganlah selalu menyalahkan waktu, tapi pekalah terhadap waktu yang kita jalani dan bagaimana memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya, agar waktu itu tidak terlewati begitu saja tanpa kita menikmatinya. Bersyukurlah kepada Tuhan karena terkadang Allah mengijinkan kita harus melalui waktu-waktu yang sangat sulit sebagai suatu proses dalam kehidupan kita. Belajarlah memanfaatkan waktu yang Allah beri bagi kita untuk kita lalui sebagai anugrah, dan percayalah kita akan menikmati indahnya waktu yang akan dilalui jika kita memanfaatkan waktu itu dengan baik . Jika waktu yang engkau lalui sekarang ini sedang menguji cintamu, nikmati dan bersyukurlah karena engkau akan menikmati hasilnya nanti, jika engkau bisa melewati ujian ini. Dan jangan lupa libatkan Tuhan dalam segala waktu yang kita lalui. Ingatlah selalu bahwa waktu Tuhan adalah yang terbaik bagi kita, jadi jangan memaksakan sesuatu yang kita inginkan terjadi dalam kehidupan kita, jika waktu itu belum atau bukan untuk kita. Kemurnian, ketulusan, ketahanan dan kesetiaan cinta kita akan teruji oleh waktu. *(by Karla n)
Waktu adalah bagian dari datang atau perginya cinta dalam kehidupan kita.
Waktu akan menguji ketahanan cinta kita
Puji Tuhan,
Kami percaya, dari sekian banyak Artikel yang dibaca, maka Anda pasti telah menikmati berkat-berkat rohani, Haleluyah !!!
Sekarang kami akan membawa Anda pada satu pertanyaan , "MENGAPA ORANG PERCAYA MENDERITA?"
Jika Anda pun sering bertanya seperti itu,
maka klik disini, untuk mendapatkan jawabannya.
0 komentar:
Posting Komentar