Deena adalah seorang yang baru bertobat. Dia rajin sekali saat teduh. Dia benar-benar mengalami cinta mula-mula kepada Yesus. Lain dengan Imelda, dia adalah seorang Kristen yang sudah lama. Dia juga taat untuk saat teduh. Mereka berbeda tapi ada satu yang sama. Mereka tidak mengerti maksud dari kata-kata yang telah Tuhan firmankan dalam Alkitab.
Banyak orang mengerti apa maksud dari sebuah ayat tapi banyak juga yang tidak mengerti. Untuk itulah banyak Gereja mengadakan Pendalaman Alkitab. Bagi sebagian orang, membaca Alkitab sangat membosankan. Baca Alkitab indentik dengan mengantuk. Termasuk aku, pada awalnya. Apa itu kitab Kejadian. Isinya cuma cerita-cerita Abraham, Ishak, Yakub, dll saja. Sudah hafal di sekolah minggu. Aku melihat Alkitab hanya sebagai Logos. Tulisan saja.
Tapi karena anugerah Tuhan, karena setia untuk terus mengejar Tuhan...akhirnya Tuhan memberikan hikmat, pengertian itu kepadaku. Sejak saat itu Alkitab berubah. Alkitab menjadi hidup. Alkitab menjadi menarik. Alkitab menjadi sesuatu yang membuat penasaran. Apa lagi maksud Bapa dibalik Firman ini? Apa yang hendak Bapa katakan, yang hendak Bapa ajarkan melalui ayat ini ? Semua jadi menyenangkan. Ketika mendapatkan Rhema dari ayat demi ayat, Bapa akan link'an itu ke ayat yang lain. Itu merupakan satu pengalaman indah bersama Dia.
Waktu Perjamuan Kudus di Gereja. Pemimpin menyampaikan mengenai Galatia 3: 13-14. Demikian Firman Tuhan, "(13) Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis :" Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (14) Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu."
Perasaan hati sedang gembira. Tidak ada sedih, sedikitpun tidak ada. Tapi ketika itu dibacakan, langsung airmata menetes, tidak bisa berhenti. Aku diam, memejamkan mata. Saat itu ayat itu spt meloncat keluar, lalu Bapa membawa aku spt merasakan dan melihat Yesus dicambuk, disiksa, disalibkan. Hati ini sakit sekali. Tidak tega untuk melihat Pribadi yang aku kasihi disiksa. Airmata sudah tidak bisa ditahan lagi.
Begitu selesai, Bapa membawa aku untuk membuka Kej 12: 2-3, mengenai Berkat Abraham. Demikian Firman Tuhan (2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat, (3) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Yang tadinya airmata sdh berhenti, kembali menetes. Aslinya aku bukan seorang yang cengeng. Tapi membaca FT tadi, aku bilang, "Yesus... tidak ada yang mempunyai kasih sebesar Engkau. Sungguh tidak ada."
Selain janji-janji Tuhan untuk memberkati Abraham. Aku tertarik pada ayat 3. Mengapa ? Kita semua adalah keturunan Abraham. Kita semua pasti akan mendptkan berkat Abraham itu melalui Yesus. Karena kita semua keturunan Abraham, kita harus memberkati orang lain (yang juga keturunan Abraham) sehingga spt FirmanNya, Ia akan memberkati kita. Hal yang sama juga. Kita tidak boleh mengutuk orang lain, yang notabene adalah keturunan Abraham karena Allah juga akan mengutuki kita. Yesus mengajarkan kasih, pengampunan, karunia memberi, juga sebuah janji akan perlindungan Allah di ayat ini. Juga mengenai kita menerima Roh yang dijanjikan asal kita melihat dari mata iman kita.
Alkitab adalah sumber dari segala pengetahuan, hikmat, kekayaan, dan banyak lagi. Mengapa kita tidak menggali harta karun yang indah ini? Apa yang dapat kita pelajari dari Nuh? Dari Abraham? Henokh? Ishak? Yakub? Dari Esau dan Yakub? Yusuf? Musa? Paulus? Lois? Eunike? Timotius? dan banyak lagi?
Kalau masih tidak mengerti juga walau telah membacanya berulang-ulang?
Minta Bapa bukakan apa yang menjadi penghalangnya. Selalu ada yang menjadi penghalang, penutup antara Bapa dan kita sehingga kita tidak dapat intim denganNya. Minta Bapa untuk ingatkan hal tersebut, lalu berbaliklah. Mengejar Dia dengan sungguh sehingga kita tidak akan pernah ketinggalan akan kereta Tuhan. Tidak akan pernah ketinggalan akan urapanNya. Kita akan selalu ada dimana Dia berada, bukan kita merasa Dia selalu ada di samping kita, padahal Allah sendiri telah pergi. Tidak ada di sana. Hanya perasaan kita yang mengatakan Dia ada, padahal tidak.
Harta Karun itu, Mutiara itu, Firman yang hidup itu, sll ada di samping kita. Banyak dari kita rajin membacanya, merenungkannya siang dan malam, melakukannya tapi banyak juga yang membiarkannya berdebu dan menghapus debunya seminggu sekali. Kalau orang dunia juga bersusah payah mencari harta ini melalui ilmu ini, ilmu itu, dll... ketika harta itu Tuhan sediakan buat kita, di depan mata kita, mengapa harus kita diamkan dan kita abaikan? Lakukanlah yang terbaik untuk Bapa, karena Ia telah melakukannya terlebih dahulu buat kita.
God bless...
(DEA FELINA)
Klik disini untuk melihat artikel
CERITA YANG MEMBERKATI
0 komentar:
Posting Komentar