Sering kita mendengar, "Kapan ya, doaku akan dijawab Tuhan. Aku sudah berdoa sekian lama. Berpuasa. Tapi doaku tetap belum dijawab Tuhan. apa Tuhan ingin mengajarkan aku sebuah kesetiaan atau apa ya?"
Kadang juga terdengar, "Mengapa ya doa teman kita itu terus dijawab Tuhan. Sedangkan doaku belum dijawab Tuhan."
Malah ada yang tidak mengerti apa itu doa dan mengapa harus berdoa.
Doa itu bagi saya, seperti ungkapan hati kepada Bapa/Papa. Kala saya sedih, saya gembira, saya marah, saya kecewa, saya minta jiwa, saya melayani dan minta agar Hadirat Bapa ada, dsbnya, saya curhat hanya ke Allah Bapa. Bagi saya, doa itu sebuah pertualangan iman dengan Bapa. Kita melihat campur tangan Allah dalam setiap doa kita, kita melihat jawaban dari doa, kita melihat kuasa Allah bekerja, banyakkkk....
Mengapa kita harus berdoa? Karena Bapa telah begitu baik kepada kita. Sangat baik.... kita berdoa dan baca FT karena kita mengasihi Dia seperti Dia yang telah terlebih dahulu mengasihi kita. Kita berdoa karena kita tahu siapa yang harus kita hormat, puji, dan sembah. Kepada siapa kita harus berserah. Kepada siapa kita harus berterima kasih. Dan banyak lagi....
Nah, apa penghalang dari sebuah doa ?
1. Dosa
Mat 5: 48, demikianlah FT :" Karena itu haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna
Bapa tidak pernah berbuat dosa. Ia sempurna. Sempurna di sini lebih kepada melengkapi sepenuhnya, memperbaiki atau mendapatkan kembali. Ia ingin kita sempurna karena Ia adalah sempurna.
Dosa yang paling sering menghalangi sebuah doa adalah dosa generasi dan dosa kebiasaan. Mzm 66: 18, demikianlah FT :" Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. "
Tapi Allah adalah setia. Dalam 1 Yohanes 1: 9, demikianlah FT :
" Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, shg
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan. "
ketika kita minta ampun pada Bapa, dan dosa kita diampuni. Kita akan menjadi orang yang sadar akan Hadirat Bapa bukan hadirat dosa.
Saya melayani di doa dan pelepasan. Begitu sedihnya ketika melihat orang terikat akan dosa, yang ia sadari dan yang tidak ia sadari. Dan begitu sukacitanya saya, ketika seseorang mengambil keputusan untuk berubah dan membuang semua dosanya. Dapat saya bayang kan, jika saya saja bisa bersedih atau bersuka karena hal tersebut di atas, apalagi Bapa yang ada di dalam Surga... Ia pasti melebihi dari apa yang saya rasakan.
2. Ketidakyakinan
Saya berdoa untuk kesembuhan 2 orang. Yang pertama, ketika melihat dia, saya tahu kalau dia punya iman untuk sembuh. Yang kedua, saya langsung bisa melihat kalau dia ragu-ragu. Banyak pertimbangan A, B, C atau D. Dan bisa diketahui siapa yang disembuhkan Bapa. Yang Allah sembuhkan adalah yang pertama.
Yang kedua, sampai saat ini masih berkutat dengan benjolannya.
Mengapa terjadi hal seperti itu? Saya ingat akan ayat tentang iman dan biji sesawi. Iman itu berbicara banyak sekali. Dalam kitab Roma, kita melihat bahwa ada orang-orang yang karena ketidakyakinan mereka, mereka diputuskan dari janji-janji Tuhan. Kita tidak boleh terjerat dalam ketidakyakinan kita tetapi haruslah kita berdiri teguh dalam iman kita kepada Tuhan. Kta dijadikan benar karena iman kita (Flp 3: 9)
3. Kurangnya Pengetahuan
Hosea 4: 6 mengatakan: "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu."
Ayat ini sendiri telah berbicara banyak. Allah ingin kita membuka segala pikiran sempit kita, kesombongan, dsbnya untuk melihat dan ikut ambil bagian dalam kegerakkan Allah. Kalau kita membaca tentang kebangunan rohani di Azzuza Street, mungkin kita akan bilang, "Ya Tuhan, gak mungkin hal itu terjadi saat ini. Terlalubanyak dosa sehingga semua umatMu sudah tidak peka lagi untuk mendengar suaraMu."
Itu bukan dari Tuhan. Itu dari Iblis. Anak Tuhan selalu percaya, selalu lapar dan haus akan Tuhan, sll percaya akan apapun yang Ia lakukan. percaya kalau bumi akan penuh kemuliaanNya seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya.
Pertanyaannya : apa kita mau duduk diam atau kita mau membuat
sebuah komitmen baru dengan Tuhan dan mengatakan- Ya, Bapa
aku butuh anugerah dan kekuatan dari Engkau, untuk menggenapi
semua panggilanMu di dalam hidupku.
4. Ketidaksatuan
Umat Tuhan dikalahkan karena tidak adanya kesatuan. Dalam jemaat-melihat masa lalu, menjadi batu sandungan, menghakimi, dsbnya. Dan Iblis mempergunakan itu terus untuk menghancurkan tentara Tuhan dari dalam.
Mengapa kita tidak bersatu dalam doa untuk mengubah bangsa ini? Mengapa kita tidak bersatu dalam doa syafaat untuk mengubah kehidupan generasi di bawah kita supaya generasi di bawah kitatersebut tidak dicuri dan dibinasakan oleh Iblis? Mengapa kita terus berkutat dalam kotak permasalahan kita dan tidak mau keluar dari sana dan bahu membahu bersama TubuhNya yang lain, berdiri di tengah seperti Yehezkiel? Mengapa kita tidak terus memberikan
kasih kepada siapapun? Allah itu adalah kasih, revival.
Bapa mendengar doa sepakat. Bapa mendengar dan menjawab dengan cepat untuk semua doa bagi jiwa-jiwa hilang ataupun jiwa baru. Kita harus menyadari hal tersebut karena apa? karena itu bukanlah tanggung jawab gembala sidang, pemimpin jemaat, koordinasi pelayanan atau yang duduk dalam struktur gereja.
INI ADALAH TANGGUNG JAWAB KITA PRIBADI DEMI PRIBADI KEPADA ALLAH BAPA KITA. Ketika Allah memanggil kita, kita akan mempertanggung jawabkan hal ini juga kepadaNya.
Revival, mari kita minta hatiNya, mataNya untuk jiwa-jiwa. mari kita minta anugerah dan kekuatan dari Dia untuk kita dapat menggenapi dan bertanggung jawab atas panggilan yang telah Ia tetapkan dalam hidup kita. Berjalan bersama Allah, itu enak. Nyaman? Tidak selalu tapi kesudahannya adalah luar biasa. Selalu ada kemenangan dari Dia untuk orang-orang yang bersandar padaNya. Untuk orang-orang yang berkenan di hatiNya, untuk orang-orang yang benar di hadapanNya....
Ketika proses Tuhan datang, nikmati saja. Terus setia di dalamNya. Dan buka hati dan mata lebar-lebar untuk melihat pertolonganNya. Kalau mengelak dari proses Tuhan, proses itu akan tambah panjang dan lebar... itu jauh lebih tidak mengenakkan...
God bless....
(DEA FELINA)
Klik disini untuk melihat artikel
MENGAPA AKU TIDAK PERNAH BERUBAH, TUHAN ?
0 komentar:
Posting Komentar