Mengatakan cinta kepada seseorang bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan, apalagi bagi anak muda yang lagi kasmaran, mengatakan “I Love You” sudah menjadi satu senjata yang ampuh yang selalu digunakan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Cinta bukan hanya sekedar kata semata, cinta memerlukan suatu tindakan nyata yaitu pengorbanan. Ada sekian banyak orang yang hanya bisa berkata aku cinta kamu, tapi tidak pernah mampu membuktikan apa yang sudah diucapkannya. Perkataan aku cinta kamu hanyalah suatu ungkapan yang tidak berarti apa-apa, karena tidak bisa dibuktikan dengan tindakan yang nyata. Bukanlah cinta jika didalamnya tidak ada pengorbanan. Cinta yang sebenarnya adalah cinta yang disertai dengan pengorbanan.
Kata pengorbanan dalam urusan cinta muda-mudi sering disalah artikan oleh banyak anak muda. Ada yang berpendapat bahwa jika cinta butuh pengorbanan, berarti rela memberikan segalanya untuk orang yang dicintai. Ada sepasang kekasih yang berpacaran dan kelihatannya mereka saling mencintai. Hampir setiap hari mereka selalu bertemu dan hampir setiap ada acara mereka selalu pergi berdua. Cowok ini selalu memberi perhatian yang khusus bagi sang cewek yang katanya sangat dicintainya, dan cewek ini kelihatannya begitu bahagia karena selalu mendapat perhatian yang istimewa dari cowoknya. Untuk membuktikan cintanya sang cowok rela memberikan apa saja yang diminta ceweknya yang penting mereka tetap bersama. Beberapa bulan kemudian sang cowok mulai jarang menemui ceweknya bahkan kelihatannya mulai berusaha untuk menghindar agar tidak bertemu dengan cewek yang katanya sangat dicintainya itu. Melihat kenyataan yang mulai berbeda itu, akhirnya sang cewek mengaku kalau dirinya sudah H3B (hamil tiga bulan). Setelah cewek ini meminta cowoknya untuk bertanggung jawab sang cowok tidak bisa berbuat apa-apa karena katanya orang tua sang cowok tidak merestui hubungan mereka. Pengorbanan yang sia-sia !!! ternyata untuk membuktikan cintanya sang cewek rela memberikan segala yang dimilikinya termasuk harga dirinya sebagai bukti cintanya kepada sang cowok. Inilah yang mereka namakan pengorbanan sebagai bukti cinta. Benarkah pengorbanan seperti ini didasari dengan cinta ?????
Sobat muda,
Cinta memang butuh pengorbanan dan bahkan tidak ada yang namanya cinta jika didalamnya tidak ada pengorbanan. Tapi pengorbanan yang dimaksud bukan seperti pengorbanan yang diberikan oleh si pemudi terhadap pemuda yang dicintainya seperti dalam kisah yang sudah diceritakan tadi. Pengorbanannya bukanlah pengorbanan yang diberikan karena cinta, tapi pengorbanan yang diberikan adalah pengorbanan tanpa arah dan tujuan, karena tidak menghasilkan kebahagiaan yang sesungguhnya sehingga kebahagiaan yang didapatkan hanya bersifat sementara.
Pengorbanan si pemuda juga bukanlah pengorbanan karena cinta, tapi pengorbanan yang berdasar pada kemunafikan dan egoisme yang dibungkus dengan kata cinta. Pengorbanannya hanya sebatas menarik perhatian untuk diperhatikan, tidak bisa bertahan lama karena tidak dengan cinta yang sesungguhnya. Tidak ada tekad dalan diri pemuda ini untuk berkorban demi memperjuangkan cinta mereka, tetapi hanya mengambil suatu alasan yang seharusnya tidak perlu dijadikan alasan dengan berkata “tidak direstui oleh orang tua”.
Karena pengorbanan atas dasar cinta akan benar-benar terwujud, jika tidak merupakan pengaruh dari luar dan jika tidak akan terpengaruh oleh ancaman apa pun dari luar.
Sobat muda,
Pengorbanan yang kita berikan untuk orang yang dikasihi akan bernilai, jika pengorbanan itu akan menghasilkan kebahagiaan yang sesungguhnya, dan jika pengorbanan itu akan membuat orang yang kita kasihi menjadi baik dan menikmati kabahagiaan dan bukan kesedihan atau kekecewaan. Pengorbanan yang telah Yesus Kristus lakukan adalah pengorbanan yang memiliki nilai tertinggi, karena didasari dengan cinta yang tulus. Pengorbanan yang Ia lakukan adalah pengorbanan yang mempunyai arah dan tujuan dan memiliki dampak yang nyata dan menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan bagi dunia ini. “Ia sendiri telah memikul dosa kita didalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, hidup untuk kebenaran.Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh” (I Pet. 2:24 ).
Sobat muda,
Selama ini mungkin sudah banyak hal yang kita korbankan untuk orang yang dikasihi, entahkah itu waktu, tenaga, materi, perasaan, harga diri, kedudukan, pekerjaan dsbnya. Dan entahkah pengorbanan itu telah membuahkan hasil yang baik atau mungkin tidak menghasilkan apa-apa, sadarilah bahwa pengorbanan itu hanya
akan menghasilkan kebahagiaan sesaat saja dan mungkin hanya bisa menghasilkan kekecewaan. Tapi…, cobalah kita pikirkan dan renungkan !!!! Selama ini….., sudah seberapa besarkah pengorbanan yang kita berikan sebagai anak-anak Tuhan, bagi gereja dan pelayanan pekerjaan-Nya ????
Sobat muda,
Saatnya kita memulai suatu kehidupan yang baru, buatlah komitmen yang baru untuk belajar berkorban bagi pekerjaan-Nya, usahakan agar pengorbananmu memiliki arah dan tujuan yang pasti. Ubahlah pola pikirmu tentang arti, motivasi dan tujuan pengorbananmu, baik dalam urusan cinta(pacaran), dalam pergaulanmu sehari-hari serta dalam kehidupan pelayananmu. Sekecil apapun sesuatu yang kamu buat bagi kepentingan pelayanan pekerjaan-Nya, lakukanlah semua itu untuk menyenangkan Tuhan, bukan hanya untuk menyenangkan manusia. “ Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”(Kolose 4:23 ).
Sobat muda,
- Pahami dengan benar arti dari kata “pengorbanan”
- Dasarilah pengorbananmu dengan motivasi yang murni
- Arahkan pengorbananmu untuk hal-hal positif (baik, mulia)
- Cari waktu yang baik, dimana tempat yang pantas dan siapa oknum yang tepat, agar kamu bisa memakai kata pengorbanan ini dengan baik.
- Ingatlah bahwa pengorbanan itu rasanya sakit dan sering tidak menyenangkan, tapi belajarlah kepada Yesus Kristus yang rela, menahan sakitnya penderitaan itu, dan Dia siap menderita , berkorban untuk suatu tujuan yang mulia.
Akhirnya semoga damai dan sukacita akan menyertai perjalananmu, dengan kehidupan barumu dan dengan menampilkan gaya hidup yang baru bagi kemuliaan-Nya. (by . Karla N)
Praise the Lord, God Bless You
Itulah cinta sejati, Haleluyah !!!
Tapi, pertanyaan sekarang, Apakah waktu bisa menguji akan CINTA
Klik disini untuk membaca "CINTA TERUJI OLEH WAKTU"
0 komentar:
Posting Komentar